BERITA MANOKWARI

KOMUNITAS PENA

Subscribe

Kecewa, Suku Wamesa Usung Wacana Pembentukan Provinsi Nueva

Diposting oleh Berita Manokwari on Minggu, 19 April 2009

Manokwari – Wacana pembentukan Provinsi Nueva yang sempat mengemuka beberapa waktu lalu, kini siap digulirkan kembali oleh kalangan suku besar Wamesa. Sekaligus, sebagai bentuk rasa kecewa (tidak puas,red) dari pelaksaan pelantikan pejabat esselon II Provinsi Papua Barat Senin (30/3) kemarin.


Pasalnya, tidak satupun anak Wamesa yang terakomodir dalam pelantikan tersebut. Padahal, sebagian kawasan Manokwari berada dalam wilayah tanah besar suku Wamesa selain Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fak-fak, Kaimana dan Nabire.

Ungkapan kekecewaan ini diungkapkan Ketua Peradilan Adat Suku Besar Wamesa, William Kabiay kepada wartawan saat menggelar jumpa pers Senin malam kemarin.

Kabiay mengingatkan, bahwa lahirnya Provinsi Papua Barat hingga pemerintahannya eksis seperti saat ini, juga merupakan buah kerja keras sebagian tokoh Wamesa yang tergabung dalam tim 315. “Penggagas Provinsi ini sebagiannya berasal dari anak-anak Wamesa. Tapi kerja keras itu seakan dilupakan dan dianggap menjadi penonton di rumah sendiri. Sementara orang lain yang awalnya menentang keberadaan Provinsi ini justru duduk enak sebagai pejabat esselon,” jelasnya kepada wartawan di Sekretariat Wamesa.

Menurutnya, posisi strategis Dinas Pertambangan dan Pariwisata, mestinya di isi putra/i terbaik Wamesa. Sebab, ia menilai pertambangan dan lokasi wisata lokasinya tersebar di wilayah Wamesa.

Hal senada juga diungkap Leo Rumainum, Sekretaris Pemuda Suku Besar Kuri Wamesa Papua Barat. Ia bahkan dengan yakin dan tegas mengatakan bahwa provinsi Nueva sudah waktunya untuk kembali dilahirkan, dengan alasan situasi politik yang saat ini ada di struktur pemerintahan provinsi Papua Barat tidak sejalan dengan harapan masyarakat.

“Sebenarnya kerangka kerja pembentukan provinsi ini sudah ada, tinggal bagaimana kita lobi ke tingkat pusat,” terangnya sembari menambahkan hal tersebut akan dipastikan setelah pertemuan lima bupati yang direncanakan akan digelar di Kabupaten Bintuni 2 April mendatang.

Kata Leo, suku besar Wamesa tidak akan meminta revisi penyusunan pejabat dan mempersilahkan gubernur untuk meneruskan apa yang telah disahkan. Dan konsep pikiran pembentukan provinsi Nueva merupakan rasa kekesalan semata dan sudah selayaknya Wamesa mengatur rumah tangga sendiri.

Sementara itu, tokoh masyarakat Fak-fak, Moh. Tahir, Sekjen Suku Besar Kuri Wamesa Toni Urus dan Ketua Mahasiswa Wamesa Frans B. Korwam,SH dengan tegas mengungkapkan mereka siap mendorong proses pembentukan Provinsi Nueva, dan kalangan mahasiswa akan selalu berada dibelakang wacana tersebut, meski tantangan yang dihadapi sangat besar.

Di akhir jumpa pers, Kepala Suku Besar Kuri Wamesa Papua Barat, Jean S. Ayemiseba,SH mengatakan dalam tubuh Suku Besar Kuri Wamesa telah memiliki sejumlah ahli pemerintahan, termasuk ahli pertambangan dan pariwisata. Sayangnya, karena tidak ada perhatian, makanya wacana Nueva kembali akan dimunculkan, meski diakuinya akan melalui perjalanan yang cukup panjang dan membutuhkan waktu lama serta tantangan yang besar.

“Sekarang kami siap membentuk provinsi sendiri dan pembentukan ini akan mengikuti aliran waktu, mungkin saja tidak untuk saat ini, namun anak cucu kita yang akan menikmatinya,” tukasnya. Kecewa, Suku Wamesa Usung Wacana Pembentukan Provinsi Nueva

0 komentar: