BERITA MANOKWARI

KOMUNITAS PENA

Subscribe

Relokasi Korban Gempa dan Kebakaran

Diposting oleh Berita Manokwari on Selasa, 26 Mei 2009

Lima Kepala Keluarga Belum Dapat Rumah

Manokwari- Masih ada lima keluarga korban gempa (berujung kebakaran) Borobudur 2007 yang belum mendapat rumah di Andai, tempat para pengungsi direlokasi.

Mereka diantaranya, keluarga Mariah, La badaru, Ratna, Yamin dan keluarga Ridwan.
Sementara itu dua keluarga – diantaranya keluarga Muhammad Saleh dan Daeda– dari 52 kepala keluarga penerima rumah bantuan 9 Mei lalu, terpaksa menyerahkan kembali kunci rumah yang mereka dapatkan, setelah Dinas kesejahteraan sosial Manokwari mengtahui kalau kedua KK tersebut sudah memiliki rumah.
Kepala Bidang Pelayanan Sosial, Dinas Kesejahteraan Sosial Manokwari, Winston Suebu,SH saat dikonfirmasi Cahaya Papua, Selasa (12/5) membenarkan informasi tersebut. Adanya lima keluarga yang belum mendapat rumah, sebut Winston, dikarenakan keluarga itu belum terdafar namanya dalam data pengundian.
Menyusul hal itu, Ia menjamin, pihaknya akan mengupayakan agar lima keluarga itu mendapat rumah di Andai. “Akan di upayakan kembali agar mereka juga dapat. Kami tinggal menunggu kepala dinas Kesos yang saat ini berada di luar kota dalam tugas dinas, kepala dinas yang akan mengonfirmasi hal ini ke bupati,” kata Winston di ruang kerjanya.
Peluang kelima kepala keluarga itu untuk mendapat rumah masih besar. Apalagi, kata Winston, masih ada sembilan rumah bantuan yang kosong dan belum jelas siapa bakal penghuninya.
Pemerintah menggunakan metode undian untuk menetapkan penghuni tiap – tiap rumah bantuan yang disediakan di Andai. Pengundian ini dilakukan agar para pengungsi tak berebut rumah yang memiliki posisi yang dianggap lebih strategis.
Rumah yang disediakan pemerintah di Andai, 38 unit diantaranya berasal dari Pemerintah Kabupaten Manokwari dan 27 lainnya dari Pemerintah Provinsi Papua Barat. Tak semua rumah itu diperuntukkan sebagai tempat tinggal. Winston mengatakan satu unit akan dipakai untuk menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), satu rumah untuk Mushola dan dua rumah untuk petugas sosial sebagai pembina dan pengawas. Mereka akan bertugas di tempat itu selama lima tahun.
Soal penerangan dan sanitasi, dinas sosial telah menyurati pihak PLN dan PDAM agar menyediakan listrik dan air bersih.
Peristiwa gempa yang berujung pada terbakarnya rumah para korban, 2007 lalu, membuat mereka diungsikan di BLK Manokwarti hingga saat ini.
Meski sebagian besar keluarga sudah mendapat kunci rumah, namun belum jelas kapan para pengungsi mulai menempati rumah baru itu. (Cr-41/m’bun)

0 komentar: