BERITA MANOKWARI

KOMUNITAS PENA

Subscribe

Insiden Lapas Manokwari

Diposting oleh Berita Manokwari on Minggu, 19 April 2009

Kalapas : Napi Lain Cemburu dan Jengkel Kepada Tahanan Makar

Manokwari- Keributan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Manokwari Rabu (15/4) lalu dipicu oleh factor kecemburuan dan rasa jengkel narapidana lain terhadap 11 (sebelas) tahanan kasus makar.


JohanYarangga, Kalapas Manokwari, Jumat (17/4) menyebut tahanan lain jengkel sebab para tahanan makar, selalu menonjolkan diri dengan kasus, sikap dan gerakan politiknya.

“Mereka menganggap dirinya pembela kebenaran dengan sikap politiknya, padahal mereka harus sadar bahwa status tahanan makar pada dasarnya sama dengan narapidana lain, hak dan kewajiban mereka pun sama,” ujarnya.

Sikap para narapidana makar ini dianggap berlebihan oleh tahanan lain sehingga konflik itu terjadi. Apalagi, sebut Yarangga, tahanan makar ini seenaknya keluar LP.

Rabu lalu, aksi kejar-mengejar sesama tahanan dan petugas sempat terjadi di Lapas Manokwari. Informasi yang dihimpun media ini menyebut, seorang tahanan sempat mengejar petugas lapas yang dilengkapi dengan senjata.

Meski demikian keributan tersebut dapat diatasi oleh petugas lapas. “Suasana dan keamanan lapas sudah kembali seperti semula,” kata Yarangga. Para tahanan makar divonis bersalah oleh pengadilan dan umumnya dipenjara selama tiga tahun.

Menyusul kejadian itu, Kamis (16/4), sejumlah keluarga dan istri para tahanan makar mendatangi LP dengan maksud mengeluarkan keluarga (dan suami) mereka (tahanan makar) yang terluka dan sakit akibat insiden itu. Isteri Jack Wanggay, ikut serta dalam rombongan itu.

“Kita mau minta ijin untuk membawa kedua teman kami yang sedang sakit. Ijin itu bisa belakangan, yang penting keduanya mendapat perawatan dulu,” jelas istri aktivis WPNA, Jack Wanggay, kepada wartawan di luar tembok LP.

Pihak LP menolak permintaan tersebut. Yarangga -yang menolak penggunanaan istilah “tahanan politik”, mengatakan, prosedur mengeluarkan tahanan belum dilalui keluarga Jack Wanggay CS terutama yang berkaitan dengan perijinan.

“Lagi pula kami punya tim medis, biarlah mereka yang periksa,” tandas Yarangga, kemarin, soal penolakan tersebut.

Kapolres Manokwari, AKBP Pit Wahyu, secara terpisah mengatakan penyelesaian masalah perkelahian antar napi sepenuhnya merupakan kewenangan pihak Lapas. Namun pihaknya siap membantu jika masalah tersebut merembet. “Kalau merembet dan menjadi masalah di lapangan, sudah tentu kami akan turun tangan mengamankan situasi,” tandas kapolres. (cp/Che/Bsr)

0 komentar: