BERITA MANOKWARI

KOMUNITAS PENA

Subscribe

Soal UN SMU/SMK Dikirim ke Distrik Tanpa Kawalan Polisi

Diposting oleh Berita Manokwari on Minggu, 19 April 2009

Manokwari- Tiga hari lalu Pemerintah Provinsi Papua Barat menyerahkan soal Ujian Akhir Nasional (UAN) SMU/SMK kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DPPO) Kabupaten Manokwari. Usai disortir sebagian soal itu dikirim ke distrik Ransiki dan Prafi tanpa kawalan polisi.


Kabid SMA DPPO, Barnabas Dowansiba, M.Pd, Rabu (15/4) mengatakan pihaknya lebih awal mengirim soal ujian itu ke sekolah yang jaraknya jauh dari Kota Manokwari untuk memastikan ujian dilaksanakan tepat waktu.

Selain itu pengiriman awal soal ujian juga dimaksud agar sekolah yang kekurangan soal segera mengonfirmasi DPPO untuk mendapat tambahan soal.

Meski tak dikawal aparat namun Barnabas mengatakan itu bukan masalah besar. Ia menjamin takkan ada kebocoran soal. Kalaupun itu terjadi maka yang terlibat di dalamnya - khususnya guru- akan ditindak tegas.

“Kami jamin soal tidak bocor. Kalau tidak percaya kita lihat sendiri hasilnya saat ujan selesai. Kami akan menindak tegas oknum guru atau pihak penyelenggara ujian yang berani bocorkan soal,” ujarnya kepada wartawan.

Siswa SMA di Manokwari yang mengikuti UAN pada tahun ini sebanyak 1740 orang yang terdiri dari 11 SMA. Sementara untuk SMK sebanyak 335 orang dari dua SMK.
Alat tulis berupa pensil 2B, penghapus dan penggaris yang digunakan mengisi lembar jawaban komputer telah dibagi sejak Maret lalu.

Selain itu tak akan ada ujian susulan kecuali bagi peserta yang sakit. Soal ujian akan diantar ke rumah atau rumah sakit tempat siswa dirawat.

Untuk meminimalkan kesalahan pengisian biodata, saran Barnabas, maka pengawas sebaiknya memberi waktu cukup bagi peserta saat mengisi biodata.

Pemkab Manokwari mengalokasikan anggaran sebesar 750 juta rupiah untuk mendukung pelaksanaan UAN . Jumlah bantuan itu kemudian ditambah sebesar 22 juta rupiah, karena dianggap belum cukup.

“Dananya digunakan untuk biaya operasional, honor pengawas, ATK, atribut peserta ujian, foto siswa, pelaksanaan try out, serta komsumsi selama ujian berlangsung,” sebutnya.

Idealis - Realistis
Barnabas turut menyinggung keterlibatan Tim Pengawas Independen (TPI) UAN yang melibatkan perguruan tinggi di daerah. Diagendakan hari ini DPPO akan bertemu dengan TPI untuk membahas kesepakatan pengawasan ujian.

Ia menuturkan, “pertemuan ini penting supaya saat ujian berlangsung tak ada aksi berlebihan dari anggota TPI. Pengalaman tahun lalu pengawas menunjukkn sikap overacting. Pengawas langsung masuk ke ruangan ujian dan mengambil soal sendiri tanpa koordinasi dengan pengawas sekolah. Agar tidak terulang maka harus ada kesepakatan-kesepakatan.”

“Selain itu TPI harus memahami kondisi yang ada di Papua. Sarana - prasarana dan tenaga pendidik kita jauh dari standar, sehingga pengawasan silang murni tidak mungkin dilakukan. Jadi bicara idealisme, sabar dulu. Aturan memang ada namun kondisi daerah pun harus dipahami,” lanjutnya.

Meski pengawasan pada tahun ini bakal ketat namun DPPO tetap optimis jika tingkat kelulusan akan jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Tak tanggung – tanggung, Dowansiba menyebut angka tak kurang dari 90 persen. (ney/che/cp)

0 komentar: