BERITA MANOKWARI

KOMUNITAS PENA

Subscribe

Ransiki Tegang, Dua Warga Dibacok Orang Tak Dikenal

Diposting oleh Berita Manokwari on Minggu, 19 April 2009

Manokwari – Distrik Ransiki Kamis (12/3) malam kemarin sempat tegang. Pasalnya, kasus pembacokan terulang dan menimpa korban seorang wanita yang juga warga ransiki IW (33) dan seorang pria berinisial HA (36).


Kejadian sekitar pukul 21.00 WIT malam hari itu sempat menimbulkan keresahan di kalangan warga. Pasalnya, pelaku pembacokan melarikan diri dan identitasnya masih dilacak pihak kepolisian Sektor Ransiki.

Dampaknya, siang hingga sore kemarin, dari informasi yang berhasil diterima CP, seluruh toko, kios serta pejasa ojek di Ransiki tidak melakukan aktivitas seperti hari biasa. Aksi solidaritas ini ditunjukan semua masyarakat pendatang yang mendiami Distrik Ransiki, hingga pelaku berhasil ditemukan aparat.

Kapolres Manokwari, AKBP Pit Wahyu yang dikonfirmasi wartawan mengaku, pihaknya sudah menerima laporan awal kejadian sejak Kamis malam. Bahkan, dirinya telah memerintahkan anggotanya di jajaran Mapolsek untuk melakukan penyisiran, baik disekitar TKP dan semua wilayah yang dicurigai dimanfaatkan pelaku untuk bersembunyi.

“Pelaku masih dalam tahap pencarian, dan kita tetap berupaya menemukan lokasi persembunyiannya untuk diproses sesuai hukum,” ujar Kapolres via ponsel.

Sementara Kapolsek Ransiki, AKP Usman Saleh yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya telah meneruskan perintah Kapolres untuk melakukan penyisiran di beberapa tempat yang dianggap mencurigakan sebagai tempat persembunyian pelaku. Penyisiran juga didukung beberapa warga setempat.

Sebelumnya, IW yang konfirmasi wartawan menceriterakan saat kejadian, ia awalnya baru melangkah dari salah satu counter HP yang terletak di depan rumahnya. Sesampai di rumah, ia baru tersadar telah diikuti pelaku yang saat itu sedang memegang sebuah golok. Pelaku tanpa basa-basa langsung menanyakan perihal keberadaan suami korban. Namun jawaban korban yang mengatakan suaminya sedang ke kota tidak digubris pelaku.

Tak mampu meredam amarah pelaku, korban lalu menyarankan pelaku untuk mengambil barang yang diinginkannya. Rupanya anjuran korban tidak mempan, karena sejurus kemudian pelaku langsung mengayunkan golok ke arah korban. Korban sempat menangkis tebasan golok pertama pelaku dengan tangan kirinya. Tebasan golok kedua yang ditangkis korban langsung mengenai jari bagian jempolnya.

Suara ribut dan gaduh dari rumah korban IW, rupanya terdengar sampai rumah HA (36) tetangga korban kedua. Ia pun bergegas ke TKP. Sesampainya di ruamh IW, HA yang bermaksud merelai aksi pelaku, justru terkena sabetan golok dibagian bawah telinga sebelah kiri. Melihat kesempatan itu, IW langsung kabur ditemani seorang anaknya menggunakan sepeda motor dan melaporkan kejadian ini ke rumah saudaranya di seberang jalan lain.

Melihat kondisi dan cerita korban, sejumlah kerabatnya lalu bergegas menuju TKP. Sayangnya, saat tiba di TKP, mereka hanya menemukan HA yang tergeletak di lantai bersimbah darah segar, sementara pelaku dicurigai sudah melarikan diri. Kejadian ini lalu dilaporkan ke Mapolsek Ransiki. Dalam hitungan detik, TKP sudah dibanjiri puluhan warga.

Kedua korban akhirnya dilarikan ke Puskesmas Ransiki untuk mendapat perawatan, namun kondisi HA oleh dokter diputuskan untuk dikirim ke RSUD Manokwari termasuk IW. Rombongan yang tiba di UGD RSUD Manokwari sekitar pukul 03.30 WIT dinihari ini kemarin dikawal satu petugas Mapolsek dan seorang petugas medis bersama kerabat korban.

Salah satu kerabat korban mengaku, pelaku pembacokan saudaranya mengenakan setelah kaos putih dan celana hitam. Memiliki cirri tubuh tegap dan berperawakan besar. Korban sendiri mengaku belum pernah bertemu pelaku.

“Ini kasus pembacokan keempat, seperti biasa pelakunya langsung melarikan diri. Kita mau pihak kepolisian bisa menangkap pelakunya agar kejadian serupa tidak terulang, kalau tidak akan menjadi kebiasaan,” jelas Bustam, Jumat (13/3) di RSUD.

HA Dirawat 115 Jahitan
Sementara itu, petugas medis yang merawat HA melaporkan, kondisi ini dengan luka bacok cukup parah terpaksa harus mendapat jahitan sebanyak 115, persis dibawah telinga kirinya.

Korban yang saat ini tengah dirawat di ruang rawat inap bangsal Mawar kabarnya sudah menghabiskan 15 botol infuse sejak awal tiba di UGD subuh Jumat kemarin. Menurut salah satu perawat, kondisi korban yang banyak mengeluarkan darah memungkikan dirinya (korban) akan memerlukan lebih banyak botol infuse.

Beberapa kerabat korban yang ditemui mengatakan, korban sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek, berencana keluar rumah untuk mencari penumpang. Namun mendengar suara rebut dari rumah IW. Ia pun bermaksud menolong, sayangnya korban ikut menjadi korban amuk pelaku.

“Waktu saya sampai, saya lihat dia sudah tergeletak dibawah, makanya kita langsung larikan dia (korban) ke Puskesmas,” terang seorang kerabat HA.

IW, korban pertama yang ikut dirujuk ke RSUD sebelumnya sudah ditangani di Puskesmas Ransiki dengan 9 jahitan di siku tangan kirinya. Kedatangan korban di RSUD untuk mengantikan perban dan tidak menginap. (bsr/che/cp)

0 komentar: