Manokwari- Masuknya industri besar yang berkepentingan untuk mengekspoitasi sumber daya alam di kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) harus dibatasi demi kelestarian dan keseimbangan fungsi kawasan.
“Pembatasan itu terutama terhadap industri kayu serta tambang di pulau -pulau dan penangkapan ikan besar – besaran,”kata Pelaksana Harian Kepala Balai Besar TNTC, John Sroyer, kepada Cahaya Papua, Selasa (18/5), di Manokwari.
Pemekaran daerah diprediksi membuat para pemodal berlomba menanamkan modalnya di berbagai daerah. Inilah yang dikuatirkan, mengingat, SDA yang belum tereksploitasi oleh industri berskala besar melimpah dalam kawasan TNTC.
Dengan demikian, pemerintah daerah diminta tak sekedar menempatkan kepentingan ekonomi atas melimpahnya SDA yang belum dieksploitasi itu. Sistem Zonasi TNTC, harus dipatuhi dan pembatasan harus dilakukan dengan ketat.
“Pemakaian kawasan untuk kepentingan ekonomi hanya bisa dilakukan secara terbatas dalam zona pemanfaatan untuk kepentingan jasa lingkungan dan alam, pariwisata, perikanan maupun pemanfaatan tradisional,” jelasnya.
Tumpang Tindih Kebijakan
Terjadinya pemekaran wilayah kampung dan distrik di tiap daerah serta upaya daerah untuk mngoptimalkan pengelolaan SDA demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah, juga dianggap sebagai ancaman bagi kawasan ini. Utamanya saat terjadi tumpang tindih kebijakan.
Dalam perspektif Balai TNTC, jalinan kerjasama yang baik antara pihak TNTC, masyarakat, dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan. TNTC mesti tetap dikelola secara lestari berdasarkan kearifan lokal.
Diperlukan juga sebuah opini dan perspektif pemda setempat mengenai keberadaan TNTC, sesuai dengan tujuan penetapan taman nasional.
Ini merupakan salah satu agenda yang perlu ditindak lanjuti bersamaan dengan penyusunan tataruang wilayah Kabupaten Teluk Wondama dan Nabire, tanpa mengesampingkan kepentingan nasional dan internasional.
Teluk Cendrawasih, ditetapkan menjadi kawasan taman nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 472/KPTS-II/1993, pada tanggal 2 September 1993.
Kawasan yang sebelumnya berstatus sebagai cagar alam laut ini seluas 1.453.500 hektar dan secara administratif berada dalam wilayah Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, dan Kabupaten Nabire Provinsi Papua.
TNTC terletak di tepi samudera pasifik dan merupakan daerah pertemuan antara lempeng benua Australia dan lempeng samudera pasifik.
Kondisi geografis ini membuat kawasan TNTC kaya akan potensi SDA. Keanekaragaman flora dan founa di TNTC juga begitu tinggi. (m’bun/geo)
Kontributor
About me
Labels
- 5 SR (1)
- Abraham O. Atururi: Campaign? “I Do Everyday” (1)
- Arsuamon (1)
- B (1)
- Batasi Industri Besar Dalam Kawasan TNTC (1)
- BB-TNTC (1)
- BPK Focus ke Badan Keuangan (1)
- BPK RI Perwakilan Papua Barat (1)
- Bupati Fak-fak Berhetikan tujuh pegawai (1)
- Bupati Manokwari (1)
- C. (1)
- Caleg Ancam Tutup KPU (1)
- Caleg Cabut Pompa Air (1)
- DPRD Manokwari Kembalikan Delapan Raperda non APBD (1)
- Dua Warga Brawijaya Dihajar Oknum Polisi (1)
- Dua Warga Dibacok Orang Tak Dikenal (1)
- Enam Nelayan China Diamankan Patroli TNI AL (1)
- FORKLIP Minta KPU Transparan Soal DPT (1)
- Generasi Baru Obat Malaria Diperkenalkan (1)
- Hak Politik Narapidana (1)
- Hanura – Golkar Papua Barat Bentuk Tim Sukses JK-Win (1)
- HIV/ AIDS Sulit Dikontrol (1)
- Industri Ekstraktif (1)
- INFRASTRUKTUR (1)
- Insiden Merpati (1)
- Jalan – Jalan ke Lima – Lima (1)
- Kasus Penganiayaan Jurnalis (1)
- Kebudayaan dan Pariwisata (1)
- Kecewa (1)
- Kejaksaan Segera Limpahkan Kasus Block Grant 2006 (1)
- Kejaksaan Temukan Kejanggalan Anggaran Ujian Paket A (1)
- Kemarin (1)
- Konsolidasi Beringin Rapuh (1)
- KPUD Bantah “Sunat” Suara Killian (1)
- KPUD Sediakan Insentif Bagi PPDP (1)
- Lapas - Makar (1)
- Lokalisasi 55 Maruni (1)
- Lokalisasi Ditutup (1)
- Makanan mengandung lemak babi (1)
- Manokwari Diguncang Gempa 5 (1)
- Menduga Tercemar Oli (1)
- Opini Rencana Penutupan 55 - Maruni (1)
- PAN Papua Barat Tetap Dukung SBY – Budiono (1)
- Papua Barat Tak Lagi Eksport Bahan Mentah (1)
- Partai Lokal Papua (1)
- Pemprov Tak Terima PNS Pindahan (1)
- Penangkapan Nelayan China (1)
- Pengguna ARV Kurang Disiplin (1)
- Pengusaha Korea Minati Semen Maruni (1)
- Pileg 2009 (1)
- PILPRES 2009 (2)
- Politik (1)
- Puluhan Mami 55 Bertamu ke Dinas Sosial (1)
- Puluhan Perawat Puskesmas Warmare Datangi Kejaksaan (1)
- Pustu Terlantar di Saubeba (1)
- Ransiki Tegang (1)
- Raperda Kota Injil Dibahas Khusus (1)
- Relokasi Korban Gempa dan Kebakaran (1)
- Rencana Penutupan Lokalisasi 55 Maruni (1)
- Saat sumberdaya menjadi Kutukan (1)
- sopir angkot protes pungli (1)
- studi lingkungan masih diabaikan (1)
- Suara Jeblok (1)
- Suku Wamesa Usung Wacana Pembentukan Provinsi Nueva (1)
- Tapol (1)
- TELUK SAWAIBU (2)
- Tim Pemenang JK-WIN akan Dilantik Surya Paloh (1)
- Ujian Akhir Nasional (2)
- Warga Palang Bengkel di Obsi Borobudur (1)
Text
Webmaster : Duma T. Sanda
Fotografer : Pandu Aswara
Kontributor : Patrix (Pegunungan Arfak)
Duma (Kota)
Toyib (Wosi)
Ignasius Ariyanto (Daratan Prafi-Masni)
Dina (Kampus-kampus dan NGO)
Berita diblog ini selain bersumber dari reportase
jurnalis yang tergabung dalam Berita Manokwari,
dan Media-Media Lokal di Manokwari.
Situs Berita Manokwari dikelola secara swadaya
untuk membantu penyebaran informasi publik
di Manokwari dan sekitarnya.
Redaksi menerima artikel, berita, foto dan saran
dari pembaca yang terkait dengan pemberitaan.
Silahkan kirim
ke email, barumbuntandirerung@yahoo.com
Seluruh isi berita/artikel merupakan
tanggungjawab masing-masing penulis yang
berkontribusi di newsblog Berita Manokwari.
0 komentar: